InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT – Ditengah kesibukannya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil Kalimantan Tengah, Mukhtarudin menyempatkan diri menjadi narasumber di Gelaga Podcast Bamban Waterlight, di Kalijodo Cafe Pangkalan Bun, Sabtu, 30 April 2022 malam.
Podcast tersebut dimoderatori langsung oleh Aples selaku pemilik platform. Dimana, Mukhtarudin diajak membahas isu nasional soal larangan ekspor CPO dan turunanya, serta ia juga memberikan pandangan kepada kaum millenial, agar tidak alergi pada politik.
Pertama Mukhtarudin menanggapi soal kebijakan presiden terkait dengan larangan ekspor CPO dan turunannya. Ia mengapresiasi kebijakan tegas pemerintah. Serta menilai, bahwa hal tersebut merupakan bukti pemerintah hadir untuk rakyat.
“Di mana-mana terjadi kelangkaan minyak goreng dan membuat masyarakat kebingungan, hingga akhirnya terbongkar ada mafia disana. Untuk itu, saya melihat presiden ini marah, dan membuat kebijakan tegas demi masyarakat agar kebutuhan minyak goreng dalam negeri terpenuhi,” ujarnya.
Kemudian, kebijakan ini juga merupakan ‘Shock Terapi’ yang diberikan pemerintah kepada pengusaha sawit, agar tidak main-main. Tentu, disisi lain setiap kebijakan ada dampaknya, seperti saat ini turunya harga tandan buah segar (TBS) sawit di petani.
Namun demikian, ia meyakini jika kebijakan ini bersifat sementara. Nanti, apabila kebutuhan minyak goreng dalam negeri sudah terpenuhi dan harga minyak goreng stabil, maka pemerintah akan kembali mengizinkan ekspor dan harga TBS kembali naik.
“Jadi pemerintah dalam membuat kebijakan juga bersifat dinamis, pasti akan dirubah. Untuk itu, saya meminta agar PKS tetap menerima sawit petani, dan jangan menurunkan harga terlalu rendah. Serta petani juga jangan meminta harga terlalu tinggi. Jadi win-win solution,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhtarudin menyarakan jika nantinya minyak goreng sudah normal. Maka, soal pengawasan pendistribusiannya ke daerah-daerah yang harus diperketat.
Selanjutnya, Mukhtarudin menyampaikan pandangannya terkait Politik, khususnya bagi kaum millenial agar tidak alergi politik, dan beberapa hal yang harus dilaksanakan jika akan terjun ke dunia politik.
Anggota Komisi VII DPR RI ini menyebutkan, bahwa regenerasi merupakan Sunnatullah, yakni bagaimana mendidik generasi muda yang dipersiapkan untuk kehidupan lebih baik dimasa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini yang dibahas adalah soal politik, sebab melalui politik inilah salah satu jembatan generasi muda nantinya bisa turut serta membangun daerah, bahkan negara.
“Jadi, saya ingin ada Regenerasi Putra Kobar yang bisa pentas politik ditingkat Nasional, jangan sampai hanya berhenti di saya. Kalau bisa justru lebih hebat dari saya,” tuturnya.
Mukhtarudin menceritakan, jika saat kecil ia terlahir dari golongan orang kurang mampu di Mendawai, Kecamatan Arut Selatan. Namum memiliki yang besar dan tinggi, sehingga menjadi pembakar semangat dan sampailah pada titik saat ini.
“Jadi, dalam terjun kedunia politik ini pertama harus punya cita-cita atau obsesi. Sebagai pemicu semangat dan berjuang. Serta wajib dilandasi kejujuran,” ungkapnya.
Kemudian, penting juga membangun network atau jaringan dan harus bisa membina bubungan baik. Untuk itu, generasi millenial ini jangan tertutup dan membatasi diri. Tetapi, harus bisa mengembangkan dirinya.
Serta, hal penting juga yaitu konsistensi. Diketahui bahwa dalam dunia politik ini penting bagi politikus untuk memiliki jiwa loyalitas. Serta perlu digaris bawahi, seseorang yang terjun ke dunia politik dan jadi politikus itu bukan pekerjaan, tetapi sebagai sarana untuk berbuat dan mengabdi.
“Jadi harus ditanamkan dalam dirinya, bahwa menjadi poltikus itu tujuan utama untuk mensejahterakan rakyat. Menjadi perantara suara rakyat, ini harus ditanamkan betul,” imbuhnya.
Kemudian, hal terpenting ialah pendidikan. Jadi, generasi muda ini supaya memperbanyak belajar dan jangan sampai putus sekolah atau kuliah. Belajar agar menjadi pintar, sebab pintar akan dibutuhkan.
“Pendidikan ini sangat penting untuk menyongsong masa depan. Sebab, tantangan kedepan bagi generasi muda tidaklah mudah dan kompetisi akan semakin ketat. Sehingga putra daerah Kalteng agar tidak terlena di zona nyaman, dan harus mampu bersaing,” tegasnya.
Mukhtarudin pun berharap, dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini. Semoga generasi yang akan datang mampu mengelola dengan baik, sehingga Kobar menjadi berkembang.
“Kobar merupakan wilayah yang setrategis dengan adanya bandara udara dan pelabuhan. Sehingga ini harus dimanfaatkan betul. Sebab, semakin banyak aktifitas ekonomi maka peluang pekerjaan semakin besar. Serta Kobar menjadi tempat tujuan utama, baik domestik maupun internasional,” pungkasnya. (Ana)
Sumber : https://kumparan.com/infopbun