*Periode 2024-2029
“ Pendanaan ini menjadi bukti bahwa dunia melihat Indonesia sebagai pemain penting dalam transisi energi global. Ini kabar baik bagi daerah seperti Kalimantan, termasuk Kalteng, yang punya potensi besar energi terbarukan”
“Program ini sangat selaras dengan visi pembangunan yang berpihak pada masyarakat kecil. Desa harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi agar kesenjangan antara desa dan kota dapat diperkecil”
“Langkah Pak Presiden ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih kompetitif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan ekonomi global saat ini”
“ Mari kita jadikan 1 Muharram 1447 H sebagai awal baru untuk bergerak menuju Indonesia yang lebih sejahtera, bermartabat, dan diridhai Allah SWT. Selamat Tahun Baru Islam, semoga semangat hijrah membawa keberkahan bagi kita semua”
“Saya kira proyek ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga tentang kedaulatan energi dan pemberdayaan ekonomi lokal”
“Saya kira tema ‘Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan’ sangat relevan dengan kebutuhan zaman saat ini”
“Proyek ini akan bisa mengintegrasikan potensi energi baru terbarukan (EBT) di seluruh Indonesia dan menciptakan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan”
“Proyek ini bukan hanya tonggak penting bagi sektor energi, tetapi juga simbol keberhasilan hilirisasi sumber daya alam Indonesia”
“Ya, tugas inspektur tambang Kementerian ESDM ini penting untuk sampel air, tanah, dan vegetasi untuk menganalisis potensi pencemaran akibat aktivitas tambang, termasuk sedimentasi yang dapat merusak terumbu karang dan biota laut di wilayah wisata Raja Ampat”
Sebagai seorang Muslim dan wakil rakyat dari Kalimantan Tengah, saya melihat Idul Adha bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi sebuah panggilan mendalam untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan solidaritas sosial yang menjadi inti ajaran Islam.
“Proyeksi 6,2 juta lapangan kerja hingga 2030 adalah peluang emas untuk memanfaatkan bonus demografi dan sumber daya alam Indonesia guna mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif”
“Kami ingin memastikan setiap desa yang belum teraliri listrik mendapatkan haknya sesuai target 2029”
Drs. Mukhtarudin adalah seorang tokoh asli dari Kalimantan Tengah, yang lahir di Pangkalan Bun pada 6 September 1964, merupakan anak kelima dari pasangan H. Djuhari Djarni dan Hj. Marhumah.
Menempuh pendidikan di SDN-2 Pangkalan Bun (lulus 1977), SMP-1 Pangkalan Bun (lulus 1981), SMA-1 Pangkalan Bun (lulus 1984), dan S1 FISIPOL Jurusan Administrasi Negara di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
Tentang Komisi XII