Kotawaringin Barat – Anggota DPR RI dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin melakukan inspeksi mendadak SPBU Jalan Iskandar dan SPBU Bhakti jalan Diponegoro Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Guna memastikan pasokan BBM untuk masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri 1443, Sabtu (30/4/2022), sore.
Pada sidak tersebut, melihat dan memastikan bahwa pasokan BBM di Kotawaringin Barat dalam kondisi aman, dan memastikan jangan sampai ada antrian SPBU.
Mukhtarudin mengatakan kebijakan tentang kenaikan harga BBM khususnya harga Pertamax yang dari Rp 9000 menjadi Rp 12.500 kali ini saya menyempatkan untuk mengunjungi untuk melihat ketersediaan stok-stok.
Alhamdulillah dari 2 SPBU yang kita datangi stok cukup baik buat BBM subsidi maupun non subsidi, yang paling penting adalah yang subsidi karena ini menyangkut kepentingan rakyat, terang Mukhtarudin.
Lanjut Mukhtarudin, tadi juga saya sempat menanyakan terkait dengan masalah dengan kenaikan harga pertamax, ternyata memang ada pergeseran yang dulu pemakai pertamax sekarang pindah ke pertalite, dan ini wajar untuk mencari yang lebih efisien sebagai bahan evaluasi kita untuk persiapan APBN 2023.
Karena pertalite adalah bahan bakar minyak yang disubsidi, subsidi ini kan ada dan postur APBN sehingga harus dihitung, untuk tahun 2023 perlu ada penambahan kuota pertalite, pertama dari yang sekarang naik naik 5% yang pertama dengan adanya pergeseran perpindahan dari pertama dan kedua juga mengimbangi pertumbuhan ekonomi.
Artinya kalau pertumbuhan ekonomi meningkat mobilitas tinggi bahan bakar juga semakin tinggi, kita akan melakukan evaluasi dan menghitung ulang khususnya baik pertalite maupun solar termasuk gas.
Hari ini saya melihat secara langsung apakah terjadi kelangkaan kouta, atau kuota sudah habis dan Alhamdulillah hingga 21 hari kedepan masih aman, persoalan BBM ini kita mengapresiasi kinerja Pertamina yang telah maksimal dengan keterbatasan yang dimiliki, kata Mukhtarudin.
Dengan naiknya harga minyak mentah dunia kemudian membuat Pertamina juga tidak begitu bagus tapi masih mampu untuk untuk memberikan kewajibannya, penugasan negara kepada Pertamina khususnya dalam rangka mengamankan pasokan BBM bersubsidi.
Atau, secara maksimal kebutuhan masyarakatnya karena ini adalah penugasan dari negara di lapangan, ini sebagai evaluasi kebutuhan masyarakat yaitu Dalam rangka BBM bersubsidi harus terpenuhi.
Lebih lanjut Mukhtarudin menegaskan, penambahan pasokan tersebut diharapkan secara maksimal dapat beriringan dengan pengawasan di lapangan. Sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah setempat, serta aparat agar penggunaan BBM bisa lebih tepat sasaran.
“Selain itu pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pengunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM Solar subsidi, agar dapat dilaporkan ke aparat berwenang.”
Mukhtarudin turut menghimbau kepada konsumen agar menggunakan BBM sesuai peruntukkannya, dan bijak memilih BBM sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Sidak yang berlangsung hingga sore hari, dilakukan di sejumlah SPBU di Pangkalan Bun menjelang berbuka puasa. (Yus)