KemenP2MI dan BP BUMN Perkuat Sinergi Siapkan Tenaga Kerja Terampil untuk Pasar Global

Kategori:

Dipublikasi oleh:


Jakarta | Mukhtarudin.com — Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memperkuat kerja sama dengan Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) dalam upaya menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang terampil dan berdaya saing tinggi di pasar global.

Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan pelatihan vokasi dan pemberdayaan calon pekerja migran, termasuk di bidang pengelasan (welder), yang kini menjadi salah satu sektor dengan permintaan tinggi di berbagai negara.

Menteri P2MI Mukhtarudin mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pelindungan sekaligus peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia agar mampu bersaing di tingkat internasional.

“Presiden sudah mengarahkan agar ke depan kita menempatkan pekerja migran Indonesia yang sudah middle dan high skill. Salah satunya bidang welder, karena permintaannya cukup tinggi, baik di darat maupun di laut,” ujar Mukhtarudin dalam pertemuan bersama Kepala BP BUMN Dony Oskaria di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Mukhtarudin menjelaskan bahwa Kementerian P2MI tengah memperluas sinergi lintas lembaga karena saat ini belum memiliki lembaga pelatihan sendiri. Salah satu bentuk kerja sama yang telah berjalan adalah dengan Kementerian Perindustrian.

“Kami menyiapkan modul dan materi pelatihan sesuai kebutuhan lapangan kerja di luar negeri, sementara fasilitas dan tenaga pelatih disediakan oleh kementerian atau BUMN yang memiliki kapasitas,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Mukhtarudin juga menjajaki pemanfaatan database tenaga welder dari proyek-proyek strategis nasional (PSN) milik BUMN seperti Pertamina. Ia menilai, tenaga berpengalaman dari proyek domestik dapat diarahkan bekerja di luar negeri setelah proyek dalam negeri rampung.

“Begitu proyek kilang sudah 60–70 persen selesai, kebutuhan welder akan berkurang. Mereka yang punya pengalaman dan sertifikasi bisa kita arahkan ke pasar global, cukup ditambah pelatihan bahasa dan adaptasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BP BUMN Dony Oskaria menyambut baik langkah sinergi tersebut. Ia menilai kolaborasi antara BUMN dan KemenP2MI dapat memberikan kontribusi konkret terhadap peningkatan kualitas SDM Indonesia, sekaligus memperkuat peran pekerja migran dalam perekonomian nasional.

“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Kementerian P2MI. BUMN memiliki jaringan pelatihan dan program CSR yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan keterampilan calon pekerja migran,” ujar Dony.

Dony juga menambahkan, BUMN memiliki jaringan internasional yang luas yang dapat dioptimalkan untuk memperkuat layanan keuangan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.

“Kami punya network besar di luar negeri, termasuk melalui BNI yang memiliki cabang di Jepang, Timur Tengah, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Produk perbankan itu bisa mendukung para pekerja kita di luar negeri,” katanya.

Menurut Dony, transformasi BUMN saat ini bertujuan agar perusahaan pelat merah tidak hanya berkontribusi secara finansial, tetapi juga sosial.

“Kita ingin BUMN berperan bukan hanya untuk profit, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada bangsa, termasuk membantu para pekerja migran yang menjadi penyumbang devisa besar bagi negara,” tuturnya.

Melalui kerja sama ini, KemenP2MI dan BP BUMN berkomitmen untuk mengintegrasikan berbagai program pelatihan dan perlindungan pekerja migran dalam satu ekosistem terpadu.

Sinergi lintas lembaga ini diharapkan dapat mempercepat penyiapan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar global, sekaligus memperkuat perlindungan bagi pekerja migran di seluruh tahapan — sebelum berangkat, saat bekerja, dan setelah kembali ke tanah air.