Mukhtarudin Ajak Pemuda Masjid Dunia Sosialisasikan Migrasi Aman bagi Pekerja Migran

Kategori:

Dipublikasi oleh:


Jakarta | muktarudin.com — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengajak Pemuda Masjid Dunia untuk berkolaborasi dalam menyebarkan informasi mengenai migrasi aman bagi calon pekerja migran Indonesia.

Inisiatif tersebut disampaikan usai pertemuan dengan Ketua Umum Pemuda Masjid Dunia, Datuk H. Said Aldi Alidrus, di Kantor KemenP2MI, Jumat (17/10/2025).

Datuk Said menjelaskan bahwa Pemuda Masjid Dunia memiliki jaringan di 23 negara, dan kerap mendampingi pekerja migran Indonesia, khususnya mereka yang berangkat ke Malaysia secara nonprosedural.

Mukhtarudin menilai jaringan global Pemuda Masjid Dunia merupakan mitra strategis untuk meningkatkan literasi migrasi aman di kalangan masyarakat.

“Saya juga pernah aktif di remaja masjid di Kalimantan Tengah, jadi semangatnya sejalan, membangun kebaikan dari masjid,” ujar Mukhtarudin.

Ia menambahkan, fokus KemenP2MI saat ini adalah mensosialisasikan proses migrasi yang aman dan bermartabat, mencakup pelatihan keterampilan, pembekalan bahasa asing, pendidikan vokasi, serta pemahaman hak-hak pekerja migran.

Mukhtarudin juga menegaskan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah meningkatkan kualitas pekerja migran, bukan hanya kuantitasnya.

“Pelindungan pekerja migran tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Kami butuh kerja sama dengan NGO, ormas, lembaga pelatihan, dan kementerian lain. Tantangan terbesar ada di hulu, sebelum penempatan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mukhtarudin berharap Pemuda Masjid Dunia dapat berperan sebagai ‘market intelligence’ yang membantu mengawasi, mencegah, dan menangani masalah pekerja migran di lapangan.

Ia juga membuka peluang kerja sama bagi anggota organisasi yang memiliki keahlian untuk mengajar keterampilan kerja internasional, serta mengusulkan pelatihan khusus bagi penceramah atau da’i yang juga pekerja migran, agar dapat menyampaikan pesan migrasi aman langsung di komunitas pekerja migran di luar negeri.

“Semoga diskusi ini dapat berlanjut menjadi kerja sama yang konkret,” tutup Mukhtarudin.