JAKARTA – Sejumlah sektor mengalami inflasi, seperti biaya pendidikan dan beras yang mengalami inflasi beruntun pada Juni dan Juli 2024.
Badan Pusat Statistikik (BPS) melaporkan beras kembali mengalami inflasi secara bulanan (month to month/mtm) pada Juli 2024. Inflasi ini terjadi seiring dengan berakhirnya musim panen raya.
Menanggapi hal itu, Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin mengatakan agar pemerintah segera mengatasi penyebab terjadinya inflasi di dua sektor tersebut.
“DPR berharap pemerintah segera melakukan upaya konkret, agar inflasi tidak terus meningkat dan menyebar luas ke sektor lainnya,” tandas Mukhtarudin.
Apalagi, lanjut Mukhtarudin, komponen pangan beras ini yang paling mempengaruhi garis kemiskinan.
Sementara, di biaya sektor pendidikan pada tahun ajaran baru menjadi penyumbang utama inflasi di bulan Juli 2024, di mana Inflasi kelompok pendidikan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen terhadap inflasi umum.
Melihat itu, Mukhtarudin mengatakan pemerintah harus berkomitmen memperhatikan sektor-sektor krusial, seperti pangan dan pendidikan, agar tidak terjadi inflasi yang terus meningkat ke depannya.
Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) ini pun berharap pemerintah melalui instansi yang berwenang untuk terus meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap berbagai sektor-sektor tersebut.
“Pengawasan ini tentu dalam rangka mencegah meningkatnya inflasi di Tanah Air, utamanya terhadap harga beras,” imbuh Mukhtarudin.
Kendati demikian, Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan pemerintah juga harus melakukan koordinasi dengan Kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan pembahasan mengenai inflasi yang terjadi saat ini.
“Ya, tentu kita berharap stabilitas harga beras di masyarakat, agar sesuai dengan harga acuan yang telah ditetapkan sehingga tidak merugikan produsen maupun masyarakat secara luas,” pungkas Mukhtarudin. (tim)