Drs. Mukhtarudin

Mukhtarudin: Komunikasi Pemasaran Sebagai Strategi Memperluas Pasar

Palangkaraya – Pelatihan Vocational Design dan
Branding Produk UKM bersama di Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah bentuk komunikasi pemasaran sebagai strategi untuk memperluas pasar.

Anggota DPR RI Komisi VIl dapil Kalteng Mukhtarudin, menyebutkan acara pelatihan Vocational Design dan Branding Produk ini terselenggara sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmennya sebagai anggota DPR RI dapil Kalteng untuk terus mendukung perkembangan dan keberlangsungan UKM dimasa pandemi covid-19 ini.

Dalam komunikasi pemasaran tidak saja sebagai alat untuk melakukan kontak hubungan dengan para konsumen dan calon konsumen.

Namun, kata Mukhtarudin komunikasi pemasaran juga sebagai alat untuk menjamin dapat berhubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap suatu produk.

Penggunaan media pada sebuah proses komunikasi perlu mempertimbangkan kemungkinan distorsi atau kendala-kendala yang muncul. Distorsi atau kendala dapat menyebabkan kondisi salah komunikasi (miss communications), kata Mukhtarudin, Rabu (8/9/2021).

Dalam rapat-rapat di DPR RI, saya selalu menyampaikan kepada mitra
kerja saya di DPR RI, baik lisan maupun tertulis, agar dapat mengagendakan kegiatan-kegiatan, baik itu berupa sosialisasi, bimtek, pelatihan dan sebagainya di Kalimantan Tengah.

Alhamdulillah, beragam mitra kerja sudah mampir ke kalteng, terang Mukhtarudin.

Baik itu BKPM RI, Kementerian BUMN RI, Kementerian Perindustrian RI dan hari ini dari Kementerian KUKM RI, selain itu CSR-CSR / PKBL BUMN juga selalu saya salurkan di Kalimantan Tengah.

Baik berupa bantuan untuk pembangunan/ rehab/renovasi tempat-tempat ibadah, sarana pendidikan, fasilitas umum seperti ambulance bahkan hingga akses untuk memperoleh banpres Pemerintah untuk usaha mikro (BPUM), jelas Mukhtarudin.

Semua ini saya sampaikan diforum ini sebagai bentuk laporan saya kepada masyarakat Kalteng bahwa meskipun pandemi membatasi beragam aktivitas kita, namun pihaknya terus bekerja untuk masyarakat Kalteng.

Pandemi Covid-19 yang sudah 1,5 tahun melanda dunia telah memukul seluruh aspek kehidupan kita, tidak hanya secara kesehatan, termasuk perekonomian kita juga turut merasakan hantaman yang dahsyat dari Covid-19 ini.

Beragam aktivitas kita dibatasi, bagi pelaku UMKM yang biasanya sehari-hari berkegiatan di Pasar bertemu dengan banyak orang harus di batasi dengan beragam Prokes dan aturan. Bahkan secara nasional, kata Mukhtarudin.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terkontraksi sebesar-2,1% dan kembali menjadi lower-middle income dengan GNI per kapita sebesar USD 3870.

Alhamdulillah, hari ini, tanda- tanda perbaikan baik dari sisi kesehatan seperti menurunnya penambahan kasus harian hingga kematian dari Covid-19 maupun dari sisi Ekonomi Indonesia mulai mengalami pemulihan.

“Ekonomi kita mulai mengalami pertumbuhan pada Semester I/2021 dimana tumbuh sebesar 3,1%”, terang Mukhtarudin.

Bahkan menurut data Bank Indonesia, Recovery UMKM dimasa Pandemi saat ini terbilang cukup pesat, terlihat dari tumbuhnya kredit UMKM sejalan dengan tumbuhnya kredit konsumsi.

Dimana pada Juli 2021, Kredit Konsumsi tumbuh 2,4% (yoy) dan UMKM tumbuh 1,93% (yoy), ujarnya.

Sementara itu, kredit bagi Korporasi dan Komersial masih mengalami kontraksi hingga sekarang.

Jika dibedah lagi berdasar sektor UMKM, Pada Juli 2021, Pertumbuhan kredit usaha kecil sudah tumbuh 16,93% (yoy), dan usaha menengah (sudah tumbuh 5,01 % (yoy). sementara Sektor Mikro pertumbuhannya masih kontraksi atau -21,59& (yoy).

Hal ini membuktikan bahwa UMKM ini sangat Agile sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Begitu Mobilitas dilonggarkan ada relaksasi, UMKM cepat beradaptasi, kata Mukhtarudin.

Ragam pembatasan aktivitas selama Pandemi Covid-19 ini pula memaksa kita untuk mempercepat proses Digitalisasi disemua sektor, termasuk sektor UMKM.

Pelaku UMKM yang dulu terbiasa berjualan dengan tatap muka dengan Konsumen disuatu tempat menjadi tatap muka melalui perantara media dan tidak berbatas tempat. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi UMKM.

Pelatihan Vocational Design dan Branding Produk ini adalah dalam rangka memaksimalkan ragam peluang sekaligus menjawab tantangan dari Digitalisasi perekonomian global tersebut, terang Mukhtarudin.

Branding adalah praktik pemasaran yang menciptakan nama, simbol, atau desain yang mudah diidentifikasi sebagai milik perusahaan. Dengan membangun kesadaran merek akan membuat bisnis berkembang lebih cepat.

Namun perlu diketahui, dalam melakukan branding diperlukan kesabaran dan strategi yang tepat agar apa yang direncanakan berjalan sesuai rencana dan biaya yang dikeluarkan dalam proses branding digunakan secara optimal, sebut Mukhtarudin.

Tidak hanya membangun kesadaran merek, pembukuan usaha adalah sesuatu yang tak kalah penting. Proses akuntansi bisnis bisa berjalan dengan mudah jika kita menggunakan tools yang tepat.

Hentikan proses pembukuan usaha manual yang memakan banyak waktu dan rentan dengan kesalahan pencatatan, agar bisa menggunakan software pencatatan akuntansi seperti Accurate Online dan sebagainya, kata Mukhtarudin.

Pelatihan ini diharapakan meningkatkan kapasitas dan menghasilkan SDM yang produktif dan handal dalam hal manajemen design dan branding produk UKM.

“Bagi seluruh peserta yang lulus nanti akan mendapat sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UKM RI”, tandas Mukhtarudin. (Yusbob)

Sumber : kotawaringinnews.co.id