Drs. Mukhtarudin

Visi 2045: Negara Kesejahteraan (Blue Print Pembangunan Nasional Partai Golkar) – Bag.2

MUKHTARUDIN.COM – Merespon hal tersebut, Partai Golkar kemudian menyusun Blue Print Pembangunan Nasional itu yang diberi nama: “Visi 2045: Negara Kesejahteraan”. Ini adalah visi pembangunan jangka panjang yang ditawarkan Partai Golkar dengan tujuan pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, negeri ini menjadi Negara Kesejahteraan, yang Bersatu, Maju, Mandiri, Adil, dan Sejahtera.

Secara umum, Visi 2045 menekankan prioritas pembangunan pada sektor: Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur, UMKM dan Koperasi. Keseluruhan prioritas ini dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi melalui Catur Sukses Pembangunan Nasional, yakni : Pertumbuhan, Pemerataan, Stabilitas dan Nasionalisme Baru.
Pertumbuhan yang berkualitas bukanlah pertumbuhan yang dihasilkan oleh strategi yang growth oriented dan berbasis paham market fundamentalism. Sebab, selain akan mengabaikan prinsip dan dimensi pemerataan, juga akan berpihak kepada sekelompok kecil pelaku yang kuat. Karenanya, ia akan cenderung melakukan akumulasi modal untuk mengejar keuntungan ekonomis setinggi-tingginya.

Pemerataan adalah perspektif yang diorientasikan untuk mengatasi segala bentuk kesenjangan. Karenanya, pembangunan harus mengembangkan mekanisme dan strategi yang menjamin pemerataan antarwilayah, antardaerah, antarsektor, antarkota dan desa, maupun antarpusat dan daerah. Aktivitas ekonomi dan sumber daya pembangunan harus disebar merata di wilayah Jawa dan luar Jawa, di kawasan timur dan barat Indonesia, di daerah yang kaya maupun miskin sumber daya, di sektor produktif maupun tidak, di desa dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote.
Stabilitas adalah perspektif pembangunan nasional yang berorientasi pada terciptanya sistem politik nasional yang efektif, demokratis, stabil, berlandaskan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sukses stabilitas juga berarti kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, tegaknya kedaulatan negara dan integrasi nasional, terwujudnya pertahanan dan keamanan nasional sebagai landasan yang kokoh bagi peningkatan kesanggupan negara dalam melindungi segenap bangsa.

Sementara nasionalisme baru, dapat diterjemahkan secara sederhana sebagai perspektif pembangunan nasional yang berorientasi pada reinterpretasi dan reaktualisasi nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Tujuannya untuk menjawab dinamika tantangan dan perubahan geopolitik, geoekonomi dan geostrategis baik secara nasional maupun internasional. Nasionalisme baru merupakan energi baru bangsa Indonesia untuk mengukir kembali peradaban-peradaban yang agung yang seakan terabaikan oleh keniscayaan globalisasi dan kecenderungan primordialisme sempit dan politik identitas. Dengan semangat nasionalisme baru, kita tidak perlu takut, menghindari atau memusuhi globalisasi, melainkan memampukan kita untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang globalisasi bagi pemenuhan kepentingan nasional di segenap aspek.