Drs. Mukhtarudin

Mukhtarudin Apresiasi Capaian Lifting Migas Nasional, Produksi Minyak Tembus 608 Ribu Barel Per Hari

“Angka 608 ribu ini menjadi tolok ukur penting yang harus dipertahankan atau ditingkatkan, sangat mungkin mendorong rata-rata tahunan melampaui target APBN 605 ribu barel per hari”

Jakarta | mukhtarudin.com – Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Drs. H. Mukhtarudin, memberikan apresiasi atas capaian sektor minyak dan gas (migas) nasional yang dipaparkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I 2025, Selasa (12/8/2025).

Mukhtarudin menilai capaian tersebut menunjukkan tren positif yang konsisten, terutama pada produksi minyak yang stabil di kisaran 600 ribu barel per hari (BOPD) dan mencatat rekor 608,1 ribu BOPD pada Juni. “Angka 608 ribu ini menjadi tolok ukur penting yang harus dipertahankan atau ditingkatkan, sangat mungkin mendorong rata-rata tahunan melampaui target APBN 605 ribu barel per hari,” ujarnya.

Data Kementerian ESDM menunjukkan, lifting migas—gabungan minyak mentah dan gas bumi siap jual—pada Januari–Juni 2025 mencapai 1.754,5 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 109 persen dari target APBN sebesar 1.610 ribu BOEPD. Ini menjadi capaian pertama sejak 2008 di mana realisasi lifting melampaui target APBN.

Untuk lifting minyak, rata-rata semester I 2025 tercatat 602,4 ribu BOPD atau 99,5 persen dari target APBN. Produksi bulanan konsisten berada di kisaran 600 ribu BOPD, dengan rincian: Januari 599,6 ribu; Februari 598,5 ribu; Maret 602,9 ribu; April 602,4 ribu; Mei 567,9 ribu akibat shutdown pemeliharaan; dan Juni 608,1 ribu BOPD, tertinggi sejak 2008.

Lifting gas pada periode yang sama mencapai 1.199,7 ribu BOEPD atau 119 persen dari target APBN sebesar 1.005 ribu BOEPD. Sebanyak 69 persen dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik seperti industri, pembangkit listrik, jaringan gas rumah tangga, BBG, LNG, dan LPG, sementara 31 persen sisanya diekspor.

Mukhtarudin menilai tren ini membuktikan bahwa strategi optimasi lapangan, pemeliharaan fasilitas tepat waktu, serta koordinasi erat antara pemerintah, SKK Migas, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mulai membuahkan hasil nyata. “Tantangan natural decline sumur-sumur tua tidak ringan, tetapi dengan tren kenaikan ini, peluang menjaga lifting di atas target APBN 2025 sangat terbuka,” tuturnya.

Ia menekankan pentingnya keberlanjutan capaian ini melalui percepatan proyek-proyek hulu migas, penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di lapangan existing, dan optimalisasi program sumur komunitas yang ditargetkan mulai berproduksi Agustus 2025 dengan potensi tambahan 10–15 ribu BOPD.

Anggota Komisi XII DPR RI itu menegaskan, Fraksi Partai Golkar akan terus mendukung kebijakan fiskal dan regulasi yang pro-investasi, pemberian insentif untuk wilayah frontier dan deepwater, serta penyederhanaan perizinan. “Tujuannya jelas: memastikan ketahanan energi nasional tetap kokoh di tengah agenda transisi energi dan volatilitas pasar global,” pungkasnya.

Pos Terkait :