JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang menempuh Groundbreaking Pabrik Kertas di Sumatera. Menurut Mukhtarudin, langkah itu sangat efektif guna mengurangi kebijakan ketergantungan impor.
Seperti diwartakan sebelumnya, Airlangga mengambil langkah groundbreaking (terobosan) sebagai realisasi investasi pada produk kemasan berkelanjutan di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Selasa, (29/3/2022) lalu.
Mukhtarudin menilai, guna meningkatkan produksi kertas karton di dalam negeri bakal mengurangi ketergantungan RI terhadap kebijakan impor serta mampu meningkatkan cadangan devisa dengan Kebijakan ekspor tersebut.
“Saya pikir langkah yang diambil Pak Airlangga semalam ini sejurus dengan usaha pihak pemerintah melakukan substitusi impor untuk memperkuat pengembangan industri sekaligus memperkuat sektor manufaktur di dalam negeri,” jelas Mukhtarudin pada Lintas Parlemen, Kamis (31/3/2022).
Politisi Partai Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah ini mengungkapkan, substitusi impor tak hanya mampu memacu meningkatkan daya konsumsi bahan baku taou juga bisa menolomg bahan produk lokal terus meningkatkan.
“Ini juga bisa memacu sektor industri nasional kita di dalam negeri dalam mengisi kekosongan di struktur industri yang selama ini terus diisi oleh kebijakan impor,” terangnya.
Sebagai informasi, industri kertas serta barang dari buatan kertas menjadi salah satu sektor yang mengalami peningkatan secara konsisten di sisi utilisasi. Di bulan Februari 2022 lalu saja, utilisasinya sangat tinggi berada di angka 87,3 persen. Angka itu adalah tertinggi kedua sesudah industri kulit, barang dari kulit, serta alas kaki.
Surplus tersebut juga sejalan dengan kinerja ekspor industri kertas dan barang dari kertas yang cenderung mengalami peningkatan. Di mana total ekspor tahun 2021 mencapai 11,8 juta ton, sehingga menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-8 jadi negara pengekspor pulp dan paper dunia.
Kini, ada 103 perusahaan di sektor industri kertas dengan kapasitas produksinya 18,26 juta ton per tahun yang menyerap tenaga kerja sebanyak 1,36 juta orang dengan penghasilan devisa via ekspor US$7,5 miliar di tahun 2021 lalu. (HMS)