Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menyambut baik groundbreaking atau peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jatim yang dilakukan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Mukhtarudin pun berharap hilirisasi industri secara mutlak harus dijalankan, dengan tujuan peningkatan nilai tambah produk bahan tambang mineral dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
“Jadi, optimalisasi hilirisasi mineral adalah sebuah keniscayaan dalam rangka menaikan nilai tambah dan menambah devisa,” tutur Mukhtarudin, Sabtu, (19/2).
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang Program hilirisasi tersebut diyakini memacu aliran investasi dalam jumlah besar pada industri hilir mineral di tanah air.
“Saya kira hilirisasi ini akan menjadi kunci optimalisasi pemanfaatan hasil tambang mineral kita,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jatim, Sabtu, (19/2/2022).
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 30 persen dari kapasitas sebelumnya.
“Kapasitas produksi saat ini mencapai 300 ribu ton katoda, dan dengan adanya perluasan melalui investasi sebesar Rp3,2 triliun diharapkan bisa menjadi 342 ribu hingga 350 ribu ton katoda tembaga per tahun,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan perluasan ekspansi ini juga melengkapi apa yang sebelumnya diresmikan Presiden Jokowi, dengan kapasitas total serapan cover konsentrat 1 juta dan akan menjadi 1,3 juta di tempat ini, ditambah di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik yang akan menambah menjadi 2 juta ton konsentrat per tahun.
Dengan terus adanya perluasan dan pengembangan industri di Gresik diharapkan seluruh produksi Freeport bisa diproses di dalam negeri.
“Selain itu, hal ini membuktikan kekuatan Indonesia di Industri bisa terus ditingkatkan, dan Gresik diharapkan bisa menjadi klaster pengelolaan industri konsentrat,” tandas Airlangga Hartarto.
Sumber : https://www.law-justice.co/