*Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto
Mukhtarudin menegaskan dukungan penuh terhadap visi Asta Cita Presiden Prabowo.
Keberhasilan Asta Cita dinilai akan menentukan arah kebijakan nasional, termasuk penanganan isu pekerja migran Indonesia.
Tugas berat ke depan adalah perlindungan tenaga kerja migran.
Tantangan utama meliputi peningkatan kesejahteraan, jaminan keselamatan, hingga pemberdayaan di negara tujuan.
KP2MI akan memperkuat regulasi, meningkatkan kualitas pelatihan kerja, dan memperluas kerja sama internasional.
Tujuannya memastikan hak-hak pekerja migran terpenuhi.
Strategi utama: memperluas akses pasar kerja luar negeri bagi pekerja migran Indonesia.
Menjamin perlindungan hukum dan sosial, mendorong digitalisasi layanan, serta mempermudah penempatan dan pemantauan.
Memperkuat koordinasi dengan negara tujuan.
Pentingnya sinergi lintas sektor dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil.
Keberhasilan Asta Cita bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen bangsa.
Mukhtarudin optimis implementasi program-program Asta Cita akan berdampak positif bagi pekerja migran di seluruh negara penempatan.
“Eksistensi kementerian di Korea Selatan harus diakui secara formal. Jika sudah ada pengakuan resmi, koordinasi dan pelaksanaan program pelindungan pekerja migran akan lebih terarah dan efisien”
“Kami ini lembaga pelayanan publik. Penting sekali agar masyarakat tidak kesulitan mengakses peraturan atau informasi terkait pekerja migran. Karena itu, saya dorong agar seluruh layanan informasi di KemenP2MI terbuka dan mudah diakses. Presiden juga menekankan hal yang sama”
“Pertumbuhan ekonomi Korea saat ini melambat, hanya sekitar satu persen atau kurang, dan dampaknya paling terasa di sektor restoran atau service industry”
“Hal-hal teknis akan dibahas lebih lanjut. Potensi kerja sama ini sangat baik, terutama untuk tenaga kerja dengan keterampilan menengah dan tinggi, selama ada jaminan perlindungan hukum yang kuat”
“Supaya bonus demografi tidak menjadi beban demografi, kita harus mempersiapkan kualitasnya dan mencari lapangan pekerjaannya. Pertama tentu kita utamakan lapangan kerja dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri yang sangat terbuka”
“Dengan launching lounge di Bandara Juanda, saya ingin fungsinya tidak hanya sebagai tempat istirahat, tapi pusat informasi bagi pekerja migran Indonesia”
“Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan pengenalan saya sebagai Menteri P2MI kepada seluruh jajaran di Jawa Timur. Saya mengapresiasi kerja keras tim BP3MI Jawa Timur yang telah menempati peringkat pertama nasional dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia”
“Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Palu menjadi contoh kolaborasi nyata antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat ekosistem pelindungan pekerja migran”
“Tadi di dalam diskusi kami sangat konstruktif, sangat baik, dan saya menyambut baik aspirasi yang disampaikan”
“Prioritas pertama adalah peningkatan vokasi, baik bahasa maupun keterampilan. Presiden menekankan lima bahasa penting, yakni Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Arab”
“Selamat Hari Ulang Tahun ke-66 untuk Kabupaten Kotawaringin Barat. Semoga Kobar semakin maju, sejahtera, dan berkontribusi besar bagi pembangunan nasional”
“Selamat Hari Kesaktian Pancasila. Harapan kita agar Pancasila terus menjadi pelindung rakyat di setiap masa, dan mari kita jadikan Pancasila sebagai inspirasi untuk berbuat baik di manapun kita berada”
Drs. Mukhtarudin adalah seorang tokoh asli dari Kalimantan Tengah, yang lahir di Pangkalan Bun pada 6 September 1964, merupakan anak kelima dari pasangan H. Djuhari Djarni dan Hj. Marhumah.
Menempuh pendidikan di SDN-2 Pangkalan Bun (lulus 1977), SMP-1 Pangkalan Bun (lulus 1981), SMA-1 Pangkalan Bun (lulus 1984), dan S1 FISIPOL Jurusan Administrasi Negara di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
Tentang Komisi XII