JAKARTA–Sebanyak 57,3 persen atau 117 juta pemilih merupakan anak muda dari generasi Z dan Y pada Pemilu 2024 mendatang.
Anggota DPR RI Mukhtarudin mengaku anak muda generasi Z dan Y tersebut, mereka didominasi pemilih mula yang baru pertama kali mengikuti pemilihan umum.
“Namun, meski anak muda mendominasi jumlah pemilih, antusiasme untuk terlibat dunia politik cenderung rendah,” tandas Mukhtarudin ketika dihubungi Wartawan, Sabtu 11 November 2023.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mendorong agar pemerintah bersama KPU mengantisipasi rendahnya kecenderungan anak muda terjun ke politik.
Artinya, lanjut Mukhtarudin, dengan membuka wawasan berpolitik bagi kawula muda baik melalui edukasi maupun membangkitkan semangat dalam berpolitik yang santun beretika yang disampaikan lewat media siar, media visual, maupun media sosial, bukan mempertontonkan cara berpolitik praktis yang krusial.
“Oleh karenanya, penyelenggara pemilu utamanya KPU perlu meningkatkan literasi politik dengan harapan mampu membangun pribadi pemilih pemula yang melek politik, cerdas dan kritis,” imbuh Mukhtarudin.
Untuk itu, Mukhtarudin mendorong penyelenggara pemilu, agar bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang ada di seluruh kabupaten/kota untuk mengajak pemilih pemula untuk lebih memahami politik dengan menggencarkan kegiatan pendidikan politik bagi pemilih pemula.
Hal tersebut, kata Mukhtarudin bertujuan untuk membangun kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam proses demokrasi. Mengingat, melalui pemahaman politik yang baik, mereka dapat berkontribusi secara positif dalam memilih pemimpin yang berkualitas.
Dirinya meminta para elite politik dan panitia pemilu, untuk juga concern terhadap pendidikan politik dengan memasifkan sosialisasi pendidikan politik, hingga melibatkan mereka untuk berpartisipasi langsung dalam pemilu dan pemilihan.
“Kita tahu pentingnya wawasan politik hingga partisipasi dalam pemilihan umum, hak dan kewajiban pemilih serta peran aktif pemuda dalam proses berdemokrasi,” pungkas Mukhtarudin.