Jakarta – Industri pengolahan semakin bergeliat menggelontorkan dananya untuk meningkatkan kapasitas dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengaku perhelatan Presidensi G20 Indonesia telah membuka peluang untuk menyampaikan potensi terhadap peningkatan kerja sama investasi, terutama di sektor industri.
Hal itu disampaikan Mukhtarudin menanggapi positif Menperin Agus Gumiwang yang menyebut investasi manufaktur naik double digit, capai Rp230 triliun, Selasa (26/7/2022).
Lanjut Mukhtarudin, tercermin dari realisasi penanaman modal sektor industri yang mencapai Rp230,8 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 39,5% dari total nilai investasi yang menembus Rp584,6 triliun pada semester I tahun 2022.
Menurutnya, di tengah gejolak geopolitik dunia saat ini, investasi yang tumbuh double digit pada industri manufaktur tersebut menunjukkan kepercayaan diri investor yang masih tinggi terhadap Indonesia.
Ia melihat pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap upaya memacu nilai investasi khususnya dari sektor manufaktur, kata Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini
Sebab, beber Mukhtarudin, aktivitas industrialisasi tersebut dapat membawa efek berganda yang luas terhadap perekonomian secara nasional.
“Ya tentu dengan peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor,” tutur Mukhtarudin.
Anggota Banggar DPR RI ini lantas bilang dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah menarik investasi dari perusahaan-perusahaan skala global.
“Saya kira langkah ini dapat mendongkrak kapasitas produksi sekaligus memperkuat struktur manufaktur nasional kita,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan investasi sektor manufaktur mencapai naik dari Rp167,1 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp230,8 triliun pada semester I-2022.
Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 39,5 persen dari total nilai investasi yang menembus Rp584,6 triliun pada semester I tahun 2022.
“Sektor industri manufaktur nilai investasinya naik dari Rp167,1 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp230,8 triliun di semester I 2022 atau naik double digit sebesar 38 persen,” kata Menperin, Senin, (25/7).
Menperin menjelaskan selama ini peningkatan investasi di sektor industri selalu memberikan dampak berantai yang luas bagi perekonomian nasional.
Selain menambah devisa dan penyerapan tenaga kerja, juga memperkuat struktur manufaktur sehingga industri di Indonesia bisa lebih berdaya saing.
“Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi, karena didukung dengan potensi pasar yang besar dan kebijakan pemerintah yang probisnis kepada para pelaku usaha, termasuk upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19,” paparnya.
Agus menegaskan pemerintah bertekad konsisten meningkatkan iklim usaha dan investasi yang kondusif, serta mengendalikan pandemi agar realisasi investasi terus meningkat.
“Selain itu permintaan domestik yang kian membaik seiring pula dengan keleluasan mobilitas aktivitas masyarakat, serta percepatan pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan para pekerja industri, menjadi jaminan atas tetap tingginya minat investor berekspansi di Tanah Air,” tandas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Yus)