PANGKALAN BUN – Anggota DPR RI dari fraksi Golkar Mukhtarudin meminta pemerintah segera mengatasi lonjakan harga minyak goreng yang drastis.
Menurutnya jika tidak maka kian menambah beban rakyat khususnya masyarakat kelas bawah. “Saya kira hal ini harus butuh intervensi pemerintah, agar dapat menekan atau mengendalikan kenaikkan harga minyak goreng tersebut,” kata Mukhtarudin, Senin (20/12/2021).
Lanjut Mukhtarudin, melonjaknya harga minyak goreng terlalu tinggi bisa menyebabkan inflasi. Kenaikkan harga minyak goreng yang luar biasa ini disebabkan masih tingginya harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
“CPO dunia memang sedang tinggi, petani sawit pun ikut menikmati. Namun juga bisa rawan terhadap inflasi karena picu naiknya harga minyak goreng,” tandas Mukhtarudin.
Politisi Dapil Kalteng ini pun meminta pemerintah segera mencarikan solusi antar pemangku kebijakan agar persoalan ini dapat diatasi.
“Mengingat, perekonomian masyarakat masih belum sepenuhnya membaik akibat pandemi Covid-19 dan minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat,” terang Mukhtarudin.
Kendati demikian, Mukhtarudin bilang produsen dalam hal ini juga segera siapkan minyak goreng kemasan khusus yang harganya terjangkau di masyarakat.
“Kehadiran pemerintah mesti dapat dirasakan masyarakat dengan pengendalian harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan konsumsi sehari-hari,” terang Mukhtarudin.
Diketahui sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berkunjung ke pasar Rakyat Phula Kerti, Denpasar Bali, meninjau langsung aktivitas ekonomi masyarakat di sana.
“Senang sekali bisa berkunjung ke Pasar Rakyat Phula Kerti, untuk memastikan daya beli masyarakat. Disini kami mencoba untuk melakukan operasi pasar minyak goreng berada di kisaran Rp14.000 ribu per liter,” tutur Menko Airlangga.
Saat ini harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) internasional berkisar di angka 1.305 dolar AS per metrik ton atau naik 27,17 persen dibandingkan awal tahun 2021 yang memicu kenaikan minyak goreng curah. Saat ini minyak goreng curah di angka 17.600 per liter. Dan minyak goreng kemasan tergeser menjadi 19.000 per liter.